Senin, 18 April 2016
Brand Barat Mulai Melirik Pertumbuhan Korea dan Korea Sedang Berjalan Ke Arah Tersebut
14 April, 2016 /TFL
Brand mewah barat telah terus memiliki pandangan ke timur, walaupun pertumbuhannya yang lambat. Komsumen China contohnya, kini semakin makmur dan mulai menerima brand-brand mewah dari barat sejak beberapa brand masuk di pasar China, dengan Louis Vuitton, Bally, Gucci dan Ferragamo yang pertama membuka outlet di China 10 tahun belakngan ini.
Akan tetapi, trend yang terus berubah dan munculnya brand-brand baru, membuat brand mewah tersebut harus kembali merencanakan pendekatan baru.
Perubahan itu antara lain dengan mengubah target utama yang tadinya di China menjadi Korea Selatan. Saat ini banyak konsumen China yang justru sering berbelanja di Korea, dan diperkirakan pada 2020, konsumen China akan menghabiskan 29 milyar dolar amerika di toko barang mewah Korea. Pendekatan baru selanjutnya adalah dengan mencari brand ambassador dari kalangan bintang K-pop seperti G-Dragon dan CL hingga bintang YouTube Irene Kim. Brand tersebut antara lain Estée Lauder, Chanel, dan The Allure.
Kita lihat Estée Lauder. Perusahaan kosmetik Amerika ini mengusung model, bintang street style, sekaligus host Korea Irene Kim bersama bintang besar Kendall Jenner.
Bersama mereka bekerja untuk Estée Edit, produk baru dari Estée Lauder yang menargetkan gadis muda yang suka "tantangan dan mengambil resiko". Menurut perwakilan brand yang berpusat di New York ini, Kim dipilih sebagai duta kecantikan global mereka untuk penembangan produk.
Estée Lauder bukan satu-satunya brand yang mencoba menggantungkan harapan pada Korea dan sekitarnya, termasuk 3 juta lebih rakyat Jepang dan 5 juta lebih rakyat China yang mengunjungi Korea Selatan pada 2014 dan mendukung penjualan barang mewah di Korea Selatan. Chanel juga ikut merasakan denyut naiknya penjualan disana.
Bukan hanya punya perintis model dari Korea Selatan, Soo Joo Park, yang selalu tampil di tiap campaignnya, Chanel bahkan punya sejarah di Korea. Baru-baru ini mereka menggelar show Resort 2016 di Seoul yang menarik bintang K-Pop seperti G-Dragon dan Taeyang; aktor dan aktris Korea seperti Ah- Sung Ko, Jung Ryeo-Won, Park Shin-Hye dan Siwon Choi; juga aktor Jepang Rinko Kikuchi.
Show tersebut dihadirkan 20 tahun setelah merk ini pertama masuk pasar Korea di 1992 dengan sebuah counter kosmetik dan parfum di Shinsegae, sebuah mall waralaba besar, yang kemudian diikuti oleh dibukanya butik pada 1997. Brand ini sekarang punya sembilan butik, dan di 2017 berencana membuka gerai perwakilan pertama di Cheongdam-dong.
Saat perwakilan Chanel, Karl Lagerfeld datang ke Seoul pada Cruise show baru-baru ini, presiden fashion Chanel mengatakan: "yang paling utama, sebagai inspirasi. Saat ini, Korea Selatan telah menjadi negara paling berpengaruh di Asia, dengan energi, kreativitas, budaya pemudanya, musik pop, dan selebritis nya yang sangat powerful, bahkan di China dan Jepang. Semua itu merupakan sumber inspirasi untuk Karl Lagerfeld." Ia melanjutkan: "Untuk alasan bisnis, Korea Selatan adalah pasar yang berkembang, yang sangat menarik, dan menarik para turis China dan Jepang. Korea Selatan menjadi tujuan utama di Asia. Dan inilah, kami menghadirkan venue kami di Korea!"
Chanel adalah salah satu brand papan atas yang dengan cepat menjangkau bintang K-pop berpengaruh seperti G-Dragon dan CL. G-Dragon Bigbang dan CL 2NE1 menyusup ke dunia fashion dengan hadir sebagai tamu barisan terdepan di peragaan busana terbesar di Paris, kolaborasi dan juga endorsement dengan brand terkenal, juga dibicarakan di artikel majalah fashion seperti Vogue.
G-Dragon, yang berpose di cover majalah Nylon Japan, mempunyi 8,6 juta followers yang mengikuti tiap langkahnya di Instagram. Tidak kaget jika direktur kreatif Chanel, Karl Lagerfeld mendekati bintang besar yang sangat berpengaruh ini. Siapa yang bisa lupa video klip "One of a Kind" pada tahun 2013 dimana ia memakai Chanel dari ujung kepala hingga ujung kaki sambil bermain tenis dengan bola dan raket bermerk Chanel juga?
Atau penampilannya di couture sho Chanel Fall/Winter 2015, yang bertajuk "Chanel Casino," dengan selebritis seperti Kristen Stewart dan Julianne Moore? Lebih lagi, ia hampir selalu hadir di tiap couture show yang diadakan brand ini, yang tentu saja menarik perhatian fans garis kerasnya. Hal yang sama iya lakukan saat berkolaborasi dengan Giuseppe Zanotti, Chrome Hearts, Ambush, dan beberapa brand lain.
Kampanye koleksi Spring/Summer 2016 Alexander Wang menempatkan CL sebagai pusat perhatian. Wang juga memutar lagu baru G-Dragon bersama M.I.A dan Baauer yang berjudul 'Temple' sebagai musik latar peragaan busanyanya. CL, sang rapper, penyanyi, penulis lagu, dan ikon style yang diakui ini, sering terlihat duduk di barisan terdepan fashion show seperti Chanel, Givenchy, Calvin Klein, Moschino, dan juga mengenakan design dari brand-brand edgy seperti Vetements dan Hood By Air.
Dia juga bisa dilihat di iklan Maybelline lokal atau bersama girl grupnya, 2NE1 yang pernah menggelar tur keliling dunia. Ia mempunyai hampir 4 juta followers di Instagram - dimana fotonya banyak mendapat tanggapan.
Siapa yang mendekati siapa?
Ekspansi tersebut tidak sepihak. Saat brand Barat melirik ke timur dengan bergantung pada konsumen K-pop (sebuah perusahaan brand mewah terbesar Perancis, LVMH menginfestasikan 80juta dolar amerika di YG Entertainment) , para bintang K-pop rupanya juga sedang mencoba melebarkan sayap di kancah global.
Bagaimana caranya? Tentu saja world tour. Menyanyikan reff dalam bahasa Inggris, yang memperluas jangkauan lagu. Bekerjasama dengan brand besar internasional, juga strategi untuk mengangkat K-Pop menjadi sesuatu yang lebih. Tak lupa sosial media yang memberikan akses tanpa batas.
Dan itu berhasil. K-pop telah menjadi fenomena global sejak Gangnam style, video yang dilihat lebih dari 10 juta kali saat baru dirilis, dan kini sudah lebih dari 2 milyar viewers. Itu hanya pembukaan untuk pengaruh Korea di barat.
tiket yang sold out saat konser BigBang di New Jersey tahun lalu sudah merupakan bukti bahwa mereka boy band K-pop yang terkenal tidak hanya di daerah asal. Jurnalis New York Times, Jon Caramanica bahkan mendeskripsikan ini sebagai "karnaval K-pop yang ekstrem, intense, dan menggebu-gebu" lengkap dengan jeritan para fans.
Masuk akal kalau fans K-pop saat ini menghabiskan uang bukan hanya untuk tiket konser, tapi juga membeli barang-barang yang berhubungan dengan individu tiap bintang K-pop termasuk barang-barang yang dipakai dan diiklankannya. Sebagai contoh, lipstik YSL yang dipakai di serial My Love From The Stars tiba-tiba laku berat di seluruh dunia.
Singkatnya, langkah-langkah tersebut baru permulaan bagi keduanya.
Disadur dari http://www.thefashionlaw.com/home/brands-are-looking-to-korea-for-growth-korea-is-looking-right-back
Sumber: The Fashion Law
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar