Rabu, 20 April 2016

Coachella 2016: Epik High Membawa Rap Beringas Untuk Coachella yang Penasaran Terhadap K-Pop




Member Epik High tampil di panggung festival musik dan seni Lembah Coachella di minggu pertama

Beberapa hari sebelum penampilan Epik High pada hari Minggu di Festival Musik dan Seni Lembah Coachella, grup yang terdiri dari rapper dan DJ ini terlihat di arena bowling di Shatto 39 pemukiman Korea yang ada di L.A. Sambil bermain, mereka mendapat dukungan bahwa penampilan mereka di Coachella pasti akan baik-baik saja.

"Mereka memainkan musik Korea disana, yang mana itu bagus, mengetahui bahwa K-pop sekarang makin disukai," kata leader grup Tablo, dalam tenda artis berpanel kayu di belakang panggung Coachella weekend kemarin. Walaupun ia sadar kalau kevulgaran dan sound hiphop grupnya jauh dari kesan K-Pop dengan koreografi yang memukau pada umumnya (ia bilang mereka tidak cocok dengan K-Pop yang semacam itu). Ia kemudian mengakhiri karena waktu tampilnya di Indio, California ini tidak lama lagi.

Trio ini (termasuk Mithra Jin dan DJ Tukutz) adalah salah satu grup rap yang populer dan bertahan lama, biasa tampil di festival dan menjadi bintang utama mulai dari pertemuan kecil hingga puluhan ribu orang selama kurang lebih 13 tahun berkarir. Mereka juga tidak asing lagi di L.A., Epik High menjadi bintang tamu di Wiltern dan juga menggelar tur yang dibajiri penonton Korea-Amerika. Pada 2010, mereka memuncaki chart hiphop iTunes Amerika dimana itu merupakan hal pertama bagi artis Korea.

Tapi saat K-Pop menjadi fenomena budaya di Amerika, dan juga menjadi referensi favorit para kaum hipster (salah satu penampil Coachella, Grimes, adalah fans berat K-Pop). Epik High berpandangan bahwa perpaduan antara era keemasan hiphop, breakdown dubstep dan musik electro berkecepatan tinggi mungkin cocok untuk K-Pop yang lebih progresive.

Epik High bukan grup Korea Selatan yang tampil di Indio (duo EE yang pertama di tahun 2011). Tapi mereka adalah yang pertama di kelasnya. Grup Korea besar pertama yang tampil di Coachella sejauh ini.

Trio ini memecahkan prasangka para penonton tentang seperti apa itu K-Pop. Dulu, mereka hampir saja jatuh karena konspirasi aneh di internet yang mengklaim gelar kependidikan Tablo di Standford itu palsu dengan mencuri identitas orang lain (perlu dicatat, Tablo lulus dengan gelar sarjana dan magister Bahasa Inggris pada tahun 2002 dari Standford).

Titik balik dari semua itu bisa dilihat dari rekaman video mereka saat di South by Southwest tahun lalu pada acara K-Pop Night Out, saat grup ini mengguncang Austin, Texas seperti sebuah balas dendam yang mengagetkan.

"Aku mabuk selama tampil," Tablo mengaku. "Aku menenggak sebotol soju sebelum naik panggung. Dan kami bangun keesokan harinya melihat kami sudah menjadi trending topik di Twitter."

Mereka percaya bahwa perhatian penonton yang membantu mereka bisa sampai di Coachella. Mereka mungjin sudah ahlinya soal festival di Asia. Tapi Coachella memberi tantangan baru. Mereka harus bermain awal --pukul 1.20 sore di tenda Sahara-- untuk daftar lagu, mereka tidak memasukkan semua lagu hitsnya, tapi memilih lagu yang kira-kira bisa menarik penonton yang belum tahu kemampuan asli Epik High.

"Festival di luar Korea sangat menginspirasi bagi kami," kata Tablo. "Penonton Korea sangat hebat dengan antusiasmenya. Siapapun yang tampil pasti akan terpukau dengan sambutan penonton. Saat bermain disana, kami akan mengeluarkan semua hits kami. Tapi disini, aku merasa seperti kembali ke 13 tahun yang lalu."

Semuanya baik dan bagus, tapi bagi yang sudah berpengalaman di Coachella, berada disana pada jam tersebut sangat berat bahkan untuk superstar Korea. Ekspektasi mereka sangat tinggi. "Selama ingatan kami bagus, itu sudah cukup bagus," kata Tukutz dalam bahasa Korea yang kemudian diterjemahkan oleh Tablo.

Saat mereka masuk panggung pertama kalinya pada hari Minggu, sekitar 3/4 area tenda Sahara berisi penonton--tidak buruk untuk jam yang masih awal. Tablo memakai baju gombrong dari band proto punk; Tukutz dan Mithra Jin ikut menyirami penonton di barisan depan dengan air. Penontonnya banyak orang Korea-Amerika, tapi banyak juga yang lain. Mereka tahu sedikit syair dari lagu-lagu seperti "Born Hater" dan "Kill This Love".

Epik High tidak tahu banyak apa yanga akn terjadi saat mereka masuk ke tenda Sahara "Aku tidak tahu akan seperti apa penontonnya, tapi saat ada satu saja fans yang menunggu kami dari jam 1, itu sudah cukup bagi kami," kata Tablo.

Tapi saat mereka berfoto bersama di panggung bersama ribuan penonton Coachella yang berkeringat dan enerjik, mereka tahu alasannya mengapa mereka bisa terus berpesta bersama.

Sumber. Los Angeles Times

Tidak ada komentar:

Posting Komentar